Surat 002. Al Baqarah
DOWNLOAD
1.
Alif laam miin[10].
2.
Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa[12],
3.
(yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan
shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada
mereka.
4.
dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan
adanya (kehidupan) akhirat[18].
5.
mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah
orang-orang yang beruntung[19].
6.
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan
atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
7.
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka[20], dan penglihatan
mereka ditutup[21]. dan bagi mereka siksa yang Amat berat.
8.
di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
9.
mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya
menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
10.
dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
11.
dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi[24]". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang
Mengadakan perbaikan."
12.
Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi
mereka tidak sadar.
13.
apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang
lain telah beriman." mereka menjawab: "Akan berimankah Kami
sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah,
Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
14.
dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:
"Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan
mereka[25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu,
Kami hanyalah berolok-olok."
15.
Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing
dalam kesesatan mereka.
16.
mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah
beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
17.
perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26], Maka setelah
api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka,
dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
18.
mereka tuli, bisu dan buta[27], Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan
yang benar),
19.
atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[28]. dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir[29].
20.
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu.
21.
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa,
22.
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], Padahal kamu mengetahui.
23.
dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu
dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24.
Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya),
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi orang-orang kafir.
25.
dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik,
bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka
mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu."
mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada
isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya[32].
26.
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin
bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir
mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?."
dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada
yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
27.
(yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu
teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk
menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang
yang rugi.
28.
mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
29.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu.
30.
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
[10]
Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat
Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya.
diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah
karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang
menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama
surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk
menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang
tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran
diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka
cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[11]
Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis,
sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12]
Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala
perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup
diartikan dengan takut saja.
[13]
Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan
penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki
oleh iman itu.
[14]
Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang
ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat
ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya,
seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15]
Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang
sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang
dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah.
mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi
syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang
batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16]
Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah
memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada
orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang
fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
[17]
Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah Kitab-Kitab
yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan
Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada Para rasul.
Allah menurunkan kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril
a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
[18]
Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun.
akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir.
yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya
kehidupan sesudah dunia berakhir.
[19]
Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah
mengusahakannya.
[20]
Yakni orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehatpun
tidak akan berbekas padanya.
[21]
Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran
yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda
kebesaran Allah yang mereka Lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri
mereka sendiri.
[22]
Hari kemudian Ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar
sampai waktu yang tak ada batasnya.
[23]
Yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan
keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam terhadap Nabi
s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
[24]
Kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan benda,
melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan menentang orang-orang
Islam.
[25]
Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.
[26]
Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk
yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada
mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
[27]
Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh
karena tidak dapat menerima kebenaran.
[28]
Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung
peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. mereka
menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al
Quran itu.
[29]
Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.
[30]
Ialah segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti berhala-berhala,
dewa-dewa, dan sebagainya.
[31]
Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al
Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan
bahasa karena ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.
[32]
Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani
maupun rohani.
[33]
Diwaktu turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa
berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, Sekalipun
mereka kerjakan bersama-sama, dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di
dalamnya Tuhan menggambarkan Kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh
orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang
laba-laba.
[34]
Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan
tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu
ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai
perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
31.
dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!"
32.
mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
33.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda
ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu,
Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya
aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan?"
34.
dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[36]
kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan
takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.
35.
dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini,
dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu
sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu Termasuk
orang-orang yang zalim.
36.
lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan
dari Keadaan semula[39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu
menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan
kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
37.
kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
38.
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika
datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku,
niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih
hati".
39.
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
40.
Hai Bani Israil[41], ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan
kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42], niscaya aku penuhi janji-Ku
kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
41.
dan berimanlah kamu kepada apa yang telah aku turunkan (Al Quran) yang
membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang
pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan
harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
42.
dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah
kamu sembunyikan yang hak itu[43], sedang kamu mengetahui.
43.
dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'[44].
44.
mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan
diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka
tidaklah kamu berpikir?
45.
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46.
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan
bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
47.
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu
dan (ingatlah pula) bahwasanya aku telah melebihkan kamu atas segala umat[45].
48.
dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang
tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak
diterima syafa'at[46] dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan
ditolong.
49.
dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan
pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya,
mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu
yang perempuan. dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar
dari Tuhanmu.
50.
dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan
Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri
menyaksikan[47].
[35]
Sebenarnya terjemahan hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, karena arti
hakim Ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan
sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha
Bijaksana karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
[36]
Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud
memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata
kepada Allah.
[37]
Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran
dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana
tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan
syaitan.
[38]
Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu,
yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun
ke dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah iblis yang disebut dalam
surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39]
Maksud Keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam
surga.
[40]
Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam
sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
[41]
Israil adalah sebutan bagi Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub;
sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
[42]
Janji Bani Israil kepada Tuhan Ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan
tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada
rasul-rasul-Nya di antaranya Nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana yang tersebut di
dalam Taurat.
[43]
Di antara yang mereka sembunyikan itu Ialah: Tuhan akan mengutus seorang Nabi
dari keturunan Ismail yang akan membangun umat yang besar di belakang hari,
Yaitu Nabi Muhammad s.a.w.
[44]
Yang dimaksud Ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: tunduklah
kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk.
[45]
Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala
ummat ialah nenek moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s.
[46]
Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain
atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima
di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
[47]
Waktu Nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju
Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus melalui laut merah sebelah
Utara. Maka Tuhan memerintahkan kepada Musa memukul laut itu dengan tongkatnya.
perintah itu dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah laut itu dan terbentanglah
jalan raya ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia
dan kaumnya ke seberang. sedang Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan
itu pula, tetapi di waktu mereka berada di tengah-tengah laut, Kembalilah laut
itu sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah mereka.
51.
dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah)
empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu[48] (sembahan)
sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
52.
kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
53.
dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al kitab (Taurat) dan
keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat
petunjuk.
54.
dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,
Sesungguhnya kamu telah Menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan
anak lembu (sembahanmu), Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu
dan bunuhlah dirimu[49]. hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang
menjadikan kamu; Maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
55.
dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum Kami melihat Allah dengan terang[50], karena itu kamu disambar
halilintar, sedang kamu menyaksikannya[51]".
56.
setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati[52], supaya kamu bersyukur.
57.
dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna"
dan "salwa"[53]. makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami
berikan kepadamu; dan tidaklah mereka Menganiaya kami; akan tetapi merekalah
yang Menganiaya diri mereka sendiri.
58.
dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini
(Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana
yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud[54], dan
Katakanlah: "Bebaskanlah Kami dari dosa", niscaya Kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada
orang-orang yang berbuat baik".
59.
lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak
diperintahkan kepada mereka. sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang
zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik.
60.
dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman:
"Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya
dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya
(masing-masing)[55]. Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan
janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.
61.
dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak bisa sabar
(tahan) dengan satu macam makanan saja. sebab itu mohonkanlah untuk Kami kepada
Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi Kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, Yaitu
sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang
merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai
pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh
apa yang kamu minta". lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan
kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena
mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang
tidak dibenarkan. demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka
dan melampaui batas.
62.
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan
orang-orang Shabiin[56], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman
kepada Allah[57], hari kemudian dan beramal saleh[58], mereka akan menerima
pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.
63.
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung
(Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa
yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar
kamu bertakwa".
64.
kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, Maka kalau tidak ada
karunia Allah dan rahmatNya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi.
65.
dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada
hari Sabtu[59], lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera[60]
yang hina".
66.
Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan
bagi mereka yang datang Kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.
67.
dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." mereka berkata:
"Apakah kamu hendak menjadikan Kami buah ejekan?"[62] Musa menjawab:
"Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari
orang-orang yang jahil".
68.
mereka menjawab: " mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami, agar Dia
menerangkan kepada kami; sapi betina Apakah itu." Musa menjawab:
"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina
yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu".
69.
mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan
kepada Kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah
berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua
warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
70.
mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia
menerangkan kepada Kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena Sesungguhnya
sapi itu (masih) samar bagi Kami dan Sesungguhnya Kami insya Allah akan
mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."
[48]
Anak lembu itu dibuat mereka dari emas untuk disembah.
[49]
Membunuh dirimu ada yang mengartikan: orang-orang yang tidak menyembah anak
lembu itu membunuh orang yang menyembahnya. Adapula yang mengartikan: orang
yang menyembah patung anak lembu itu saling bunuh-membunuh, dan apa pula yang
mengartikan: mereka disuruh membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat.
[50]
Maksudnya: melihat Allah dengan mata kepala.
[51]
Karena permintaan yang semacam ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan
mereka, sebab itu mereka disambar halilintar sebagai azab dari tuhan.
[52]
Yang dimaksud dengan mati di sini menurut sebagian mufassirin Ialah: mati yang
sebenarnya, dan menurut sebagian yang lain Ialah: pingsan akibat sambaran
halilintar.
[53]
Salah satu nikmat Tuhan kepada mereka Ialah: mereka selalu dinaungi awan di
waktu mereka berjalan di panas terik padang pasir. manna Ialah: makanan manis
sebagai madu. Salwa Ialah: burung sebangsa puyuh.
[54]
Maksudnya menurut sebagian ahli tafsir: menundukkan diri.
[55]
Ialah sebanyak suku Bani Israil sebagaimana tersebut dalam surat Al A'raaf ayat
160.
[56]
Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti syari'at nabi-nabi zaman dahulu atau
orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.
[57]
Orang-orang mukmin begitu pula orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman
kepada Allah Termasuk iman kepada Muhammad s.a.w., percaya kepada hari akhirat
dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.
[58]
Ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama Islam, baik yang
berhubungan dengan agama atau tidak.
[59]
Hari Sabtu ialah hari yang khusus untuk beribadat bagi orang-orang Yahudi.
[60]
Sebagian ahli tafsir memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan , artinya
hati mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat dan
peringatan. Pendapat jumhur mufassir ialah mereka betul-betul beubah menjadi
kera, hanya tidak beranak, tidak Makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari
tiga hari.
[62]
Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan
mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.
71.
Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah
sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk
mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." mereka berkata:
"Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang
sebenarnya". kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu[63].
72.
dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh
menuduh tentang itu. dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu
sembunyikan.
73.
lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi
betina itu !" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang
telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu
mengerti[64].
74.
kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras
lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai
dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air
dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut
kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
75.
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, Padahal segolongan
dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka
memahaminya, sedang mereka mengetahui?[65].
76.
dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
berkata:" Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama
mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka
(orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan
demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu
mengerti?"[66]
77.
tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka
sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
78.
dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al kitab (Taurat),
kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga[67].
79.
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan
maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang
mereka kerjakan.
80.
dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka,
kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu
menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya,
ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"
81.
(Bukan demikian), yang benar: Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi
oleh dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
82.
dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya.
83.
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling.
84.
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan
menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu
(saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan
memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.
85.
kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan
daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka
dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai
tawanan, kamu tebus mereka, Padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang
bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat
demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari
kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah
dari apa yang kamu perbuat[68].
86.
Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat,
Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.
87.
dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al kitab (Taurat) kepada Musa, dan
Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan
telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam
dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[69]. Apakah Setiap datang kepadamu
seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu
lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan
beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
88.
dan mereka berkata: "Hati Kami tertutup". tetapi sebenarnya Allah
telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang
beriman.
89.
dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang
ada pada mereka[70], Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi)
untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada
mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat
Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.
90.
Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan
kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah
menurunkan karunia-Nya[71] kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara
hamba-hamba-Nya. karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat)
kemurkaan[72]. dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
[63]
Karena sapi yang menurut syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir
mereka tidak dapat menemukannya.
[64]
Menurut jumhur mufassirin ayat ini ada hubungannya dengan Peristiwa yang
dilakukan oleh seorang dari Bani Israil. masing-masing mereka tuduh-menuduh
tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. setelah mereka membawa persoalan
itu kepada Musa a.s., Allah menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar
orang yang terbunuh itu dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang
membunuhnya setelah dipukul dengan sebahagian tubuh sapi itu.
[65]
Yang dimaksud ialah nenek-moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu
dirobah-robah mereka; di antaranya sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. yang
tersebut dalam Taurat itu.
[66]
Sebagian Bani Israil yang mengaku beriman kepada Nabi Muhammad s.a.w itu pernah
bercerita kepada orang-orang Islam, bahwa dalam Taurat memang disebutkan
tentang kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. Maka golongan lain menegur mereka
dengan mengatakan: "Mengapa kamu ceritakan hal itu kepada orang-orang
Islam sehingga hujjah mereka bertambah kuat?"
[67]
Kebanyakan bangsa Yahudi itu buta huruf, dan tidak mengetahui isi Taurat selain
dari dongeng-dongeng yang diceritakan pendeta-pendeta mereka.
[68]
Ayat ini berkenaan dengan cerita orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah.
Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir
bersekutu dengan orang-orang Khazraj. antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum
Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani
Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. sampai
antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena
membantu sekutunya. tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, Maka
kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya Kendatipun mereka tadinya
berperang-perangan.
[69]
Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak,
Yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk
mukjizat Isa a.s. menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah
Malaikat Jibril.
[70]
Maksudnya kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat dimana
diterangkan sifat-sifatnya.
[71]
Maksudnya: Allah menurunkan wahyu (kenabian) kepada Muhammad s.a.w.
[72]
Maksudnya: mereka mendapat kemurkaan yang berlipat-ganda Yaitu kemurkaan karena
tidak beriman kepada Muhammad s.a.w. dan kemurkaan yang disebabkan perbuatan
mereka dahulu, Yaitu membunnuh Nabi, mendustakannya, merobah-robah isi Taurat
dan sebagainya.
91.
dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Quran yang
diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa
yang diturunkan kepada kami". dan mereka kafir kepada Al Quran yang
diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu adalah (Kitab) yang hak; yang
membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu
membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman?"
92.
Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran
(mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah
(kepergian)nya[73], dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.
93.
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit
(Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa
yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" mereka menjawab: "Kami
mendengar tetapi tidak mentaati". dan telah diresapkan ke dalam hati
mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah:
"Amat jahat[74] perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika
betul kamu beriman (kepada Taurat).
94.
Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu
khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, Maka inginilah[75]
kematian(mu), jika kamu memang benar.
95.
dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya,
karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri),
dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.
96.
dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada
kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik.
masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, Padahal umur panjang
itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui
apa yang mereka kerjakan.
97.
Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi
orang-orang yang beriman.
98.
barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya,
Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
99.
dan Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak
ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.
100.
Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan Setiap kali mereka
mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya? bahkan sebagian besar dari
mereka tidak beriman.
101.
dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan
apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab
(Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka
tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah).
102.
dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan
lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan
apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil Yaitu Harut
dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun
sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa
yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari
sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab
Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
mengetahui.
103.
Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat
pahala), dan Sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau
mereka mengetahui.
104.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad):
"Raa'ina", tetapi Katakanlah: "Unzhurna", dan
"dengarlah". dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih[80].
105.
orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan
diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan
siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah
mempunyai karunia yang besar.
106.
ayat mana saja[81] yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa
kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding
dengannya. tidakkah kamu mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu?
107.
Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah?
dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.
108.
Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil
meminta kepada Musa pada jaman dahulu? dan Barangsiapa yang menukar iman dengan
kekafiran, Maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus.
109.
sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu
kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri
mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan
biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya[82]. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
110.
dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
[73]
Maksudnya kepergian Musa a.s. ke bukit Thur yang terletak di Sinai, sesudah
didatangkan kepadanya mukjizat-mukjizat.
[74]
Perbuatan jahat yang mereka kerjakan ialah menyembah anak sapi, membunuh
nabi-nabi dan melanggar janji.
[75]
Maksudnya: mintalah agar kamu dimatikan sekarang juga.
[76]
Maksudnya: Kitab-Kitab sihir.
[77]
Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman
menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78]
Para mufassirin berlainan Pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang
Malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula
yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang
berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.
[79]
Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk
mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
[80]
Raa 'ina berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. di kala Para sahabat
menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini
dengan digumam seakan-akan menyebut Raa'ina Padahal yang mereka katakan ialah
Ru'uunah yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah.
Itulah sebabnya Tuhan menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar Perkataan Raa'ina
dengan Unzhurna yang juga sama artinya dengan Raa'ina.
[81]
Para mufassirin berlainan Pendapat tentang arti ayat, ada yang mengartikan ayat
Al Quran, dan ada yang mengartikan mukjizat.
[82]
Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.
111.
dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk
surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". demikian
itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar".
112.
(tidak demikian) bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang
ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
113.
dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai
suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi
tidak mempunyai sesuatu pegangan," Padahal mereka (sama-sama) membaca Al
Kitab. demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti
Ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat,
tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya.
114.
dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut
nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka
itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa
takut (kepada Allah). mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat
siksa yang berat.
115.
dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di
situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha
mengetahui.
116.
mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha suci
Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua
tunduk kepada-Nya.
117.
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!"
lalu jadilah ia.
118.
dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak
(langsung) berbicara dengan Kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada
kami?" demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan
seperti Ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah
menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.
119.
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta
(pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.
120.
orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan
mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu.
121.
orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya
dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu beriman kepadanya. dan Barangsiapa
yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.
122.
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan
aku telah melabihkan kamu atas segala umat[85].
123.
dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat
menggantikan[86] seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu
tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya
dan tidak (pula) mereka akan ditolong.
124.
dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[87] Tuhannya dengan beberapa kalimat
(perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman:
"Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia".
Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku"[88]. Allah
berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
125.
dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul
bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89]
tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud".
126.
dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah
berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara,
kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat
kembali".
127.
dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah
bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami
(amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui".
128.
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan
terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang.
129.
Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka
Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
130.
dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh
dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya[90] di dunia dan
Sesungguhnya Dia di akhirat benar-benar Termasuk orang-orang yang saleh.
[83]
Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan Allah meliputi seluruh alam; sebab
itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia
selalu berhadapan dengan Allah.
[84]
Maksudnya: tidak merobah dan mentakwilkan Al kitab sekehendak hatinya.
[85]
Maksudnya: umat yang semasa dengan Bani Israil.
[86]
Maksudnya: dosa dan pahala seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain.
[87]
Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. diantaranya: membangun Ka'bah, membersihkan
ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz
dan lain-lain.
[88]
Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim a.s., karena banyak di antara
Rasul-rasul itu adalah keturunan Nabi Ibrahim a.s.
[89]
Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. diwaktu membuat Ka'bah.
[90]
Di antaranya menjadi; Imam, rasul, banyak keturunannya yang menjadi Nabi,
diberi gelar khalilullah.
131.
ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim
menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
132.
dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam".
133.
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia
berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?"
mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,
Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya".
134.
itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa
yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab
tentang apa yang telah mereka kerjakan.
135.
dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau
Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah : "Tidak,
melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. dan bukanlah Dia (Ibrahim)
dari golongan orang musyrik".
136.
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa
serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak
membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya".
137.
Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh
mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka
berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari
mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
138.
Shibghah Allah[91]. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah?
dan hanya kepada-Nya-lah Kami menyembah.
139.
Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan Kami tentang Allah, Padahal
Dia adalah Tuhan Kami dan Tuhan kamu; bagi Kami amalan Kami, dan bagi kamu
amalan kamu dan hanya kepada-Nya Kami mengikhlaskan hati,
140.
ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau
Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang Menyembunyikan syahadah dari
Allah[92] yang ada padanya?" dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa
yang kamu kerjakan.
141.
itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa
yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa
yang telah mereka kerjakan.
142.
orang-orang yang kurang akalnya[93] diantara manusia akan berkata: "Apakah
yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu
mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah
timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke
jalan yang lurus"[94].
143.
dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan
kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya
nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh
(pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah
diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
144.
sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96], Maka sungguh
Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke
arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke
arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab
(Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu
adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang
mereka kerjakan.
145.
dan Sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani)
yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak
akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan
sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu,
Sesungguhnya kamu -kalau begitu- Termasuk golongan orang-orang yang zalim.
146.
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al kitab (Taurat dan
Injil) Mengenal Muhammad seperti mereka Mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan
Sesungguhnya sebahagian diantara mereka Menyembunyikan kebenaran, Padahal
mereka mengetahui.
147.
kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu Termasuk
orang-orang yang ragu.
148.
dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
149.
dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidil haram, Sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari
Tuhanmu. dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
150.
dan dari mana saja kamu (keluar), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram. dan dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka Palingkanlah wajahmu ke
arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang
zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku (saja). dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu
mendapat petunjuk.
151.
sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
152.
karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu[98], dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
153.
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
154.
dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah,
(bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup[100], tetapi
kamu tidak menyadarinya.
155.
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.
156.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].
157.
mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
158.
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah[102]. Maka
Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada
dosa baginya[103] mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang
mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha
Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha mengetahui.
159.
Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan
berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan
dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,
160.
kecuali mereka yang telah taubat dan Mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan
(kebenaran), Maka terhadap mereka Itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang
Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang.
[91]
Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman
kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan.
[92]
Syahadah dari Allah ialah persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat dan Injil
bahwa Ibrahim a.s. dan anak cucunya bukan penganut agama Yahudi atau Nasrani
dan bahwa Allah akan mengutus Muhammad s.a.w.
[93]
Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat
memahami maksud pemindahan kiblat.
[94]
Di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin
beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. tetapi setelah 16 atau 17 bulan Nabi berada
di Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan
untuk mengambil ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian
bahwa dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu
menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada tuhan. untuk persatuan umat
Islam, Allah menjadikan ka'bah sebagai kiblat.
[95]
Umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi
saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun
di akhirat.
[96]
Maksudnya ialah Nabi Muhammad s.a.w. sering melihat ke langit mendoa dan
menunggu-nunggu turunnya wahyu yang memerintahkan beliau menghadap ke
Baitullah.
[97]
Mengenal Muhammad s.a.w. Yaitu Mengenal sifat-sifatnya sebagai yang tersebut
dalam Taurat dan Injil.
[98]
Maksudnya: aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
[99]
Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat.
[100]
Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka
mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang
mengetahui bagaimana Keadaan hidup itu.
[101]
Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali.
kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
[102]
Syi'ar-syi'ar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.
[103]
Tuhan mengungkapkan dengan Perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat
merasa keberatan mengerjakannya sa'i di situ, karena tempat itu bekas tempat
berhala. dan di masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i.
untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.
[104]
Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya,
mema'afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.
[105]
Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk
menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
161.
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam Keadaan kafir, mereka itu
mendapat la'nat Allah, Para Malaikat dan manusia seluruhnya.
162.
mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan
tidak (pula) mereka diberi tangguh.
163.
dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
164.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.
165.
dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa
Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
166.
(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara
mereka terputus sama sekali.
167.
dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya Kami dapat kembali
(ke dunia), pasti Kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka
berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka
amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak
akan keluar dari api neraka.
168.
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
169.
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
170.
dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa
yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah
mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
171.
dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti
penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan
seruan saja[107]. mereka tuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebab itu) mereka
tidak mengerti.
172.
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya
kamu menyembah.
173.
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi
Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
174.
Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah,
Yaitu Al kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu
sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api[109],
dan Allah tidak akan berbicara[110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak
mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang Amat pedih.
175.
mereka Itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa
dengan ampunan. Maka Alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
176.
yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al kitab dengan membawa
kebenaran; dan Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al
kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
177.
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
178.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan
dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik,
dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af
dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari
Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka
baginya siksa yang sangat pedih[111].
179.
dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.
180.
diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda)
maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan
karib kerabatnya secara ma'ruf[112], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang
yang bertakwa.
[106]
Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah
selain Allah.
[107]
Dalam ayat ini orang kafir disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti
panggilan penggembalanya.
[108]
Haram juga menurut ayat ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut
nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.
[109]
Maksudnya ialah makanan yang dimakannya yang berasal dari hasil Menyembunyikan
ayat-ayat yang diturunkan Allah, menyebabkan mereka masuk api neraka.
[110]
Maksudnya: Allah tidak berbicara kepada mereka dengan kasih sayang, tetapi
berbicara dengan kata-kata yang tidak menyenangkan.
[111]
Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan,
bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu
dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan
baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh
hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya.
bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh
yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka
terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang
pedih.
[112]
Ma'ruf ialah adil dan baik. wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh
harta orang yang akan meninggal itu. ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.
181.
Maka Barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, Maka
Sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
182.
(akan tetapi) Barangsiapa khawatir terhadap orang yang Berwasiat itu, Berlaku
berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan[113] antara mereka, Maka
tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
183.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
184.
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada
yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan
wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan
kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya.
dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
185.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
186.
dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.
187.
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan
ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga
terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri
mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah,
Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
188.
dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.
189.
mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu
adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah
kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya[116], akan tetapi kebajikan itu
ialah kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari
pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
190.
dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.
191.
dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari
tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah[117] itu lebih besar
bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil
haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi
kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan bagi orang-orang
kafir.
192.
kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
193.
dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)
ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi
kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang
zalim.
194.
bulan Haram dengan bulan haram[118], dan pada sesuatu yang patut
dihormati[119], Berlaku hukum qishaash. oleh sebab itu Barangsiapa yang
menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang
bertakwa.
195.
dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
196.
dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. jika kamu terkepung
(terhalang oleh musuh atau karena sakit), Maka (sembelihlah) korban[120] yang
mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu[121], sebelum korban sampai di
tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, Yaitu: berpuasa
atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu telah (merasa) aman, Maka bagi
siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),
(wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari
dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah
sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi
orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram
(orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
197.
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh
rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan
haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.
Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan
bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.
198.
tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada
Allah di Masy'arilharam[125]. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah
sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu
benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.
199.
kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah)
dan mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
200.
apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, Maka berdzikirlah dengan
menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek
moyangmu[126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara
manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami (kebaikan) di
dunia", dan Tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
[113]
Mendamaikan ialah menyuruh orang yang Berwasiat Berlaku adil dalam Mewasiatkan
sesuai dengan batas-batas yang ditentukan syara'.
[114]
Maksudnya memberi Makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari.
[115]
I'tikaf ialah berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
[116]
Pada masa jahiliyah, orang-orang yang berihram di waktu haji, mereka memasuki
rumah dari belakang bukan dari depan. hal ini ditanyakan pula oleh Para sahabat
kepada Rasulullah s.a.w., Maka diturunkanlah ayat ini.
[117]
Fitnah (menimbulkan kekacauan), seperti mengusir sahabat dari kampung
halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan
mereka beragama.
[118]
Kalau umat Islam diserang di bulan haram, yang sebenarnya di bulan itu tidak
boleh berperang, Maka diperbolehkan membalas serangan itu di bulan itu juga.
[119]
Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram
dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[120]
Yang dimaksud dengan korban di sini ialah menyembelih binatang korban sebagai
pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda karena
melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji.
[121]
Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan wajib dalam haji, sebagai tanda
selesai ihram.
[122]
Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
[123]
Rafats artinya mengeluarkan Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak
senonoh atau bersetubuh.
[124]
Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri
dari perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.
[125]
Ialah bukit Quzah di Muzdalifah.
[126]
Adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji
lalu Bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. setelah ayat ini
diturunkan Maka memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada
Allah.
201.
dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa
neraka"[127].
202.
mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan;
dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
203.
dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang
berbilang[128]. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua
hari, Maka tiada dosa baginya. dan Barangsiapa yang ingin menangguhkan
(keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya[129],
bagi orang yang bertakwa. dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa
kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.
204.
dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik
hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal
ia adalah penantang yang paling keras.
205.
dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah
tidak menyukai kebinasaan[130].
206.
dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah",
bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah
(balasannya) neraka Jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal
yang seburuk-buruknya.
207.
dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
208.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.
209.
tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu
bukti-bukti kebenaran, Maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
210.
tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan Malaikat (pada
hari kiamat) dalam naungan awan[131], dan diputuskanlah perkaranya. dan hanya
kepada Allah dikembalikan segala urusan.
211.
Tanyakanlah kepada Bani Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda
(kebenaran)[132] yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka". dan
Barangsiapa yang menukar nikmat Allah[133] setelah datang nikmat itu kepadanya,
Maka Sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya.
212.
kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka
memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu
lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada
orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
213.
manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah
mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang
perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah
datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara
mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada
kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan
Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang
lurus.
214.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya
pertolongan Allah itu Amat dekat.
215.
mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja
harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah
Maha mengetahuinya.
216.
diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.
217.
mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:
"Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia)
dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan
mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134].
dan berbuat fitnah[135] lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak
henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad
di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah
yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya.
218.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad
di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
219.
mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan."
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
220.
tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,
katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu
bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa
yang membuat kerusakan dari yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[127]
Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang Muslim.
[128]
Maksud dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, talbiah dan
sebagainya. beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari sesudah hari raya haji
Yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah. hari-hari itu dinamakan hari-hari
tasy'riq.
[129]
Sebaiknya orang haji meninggalkan Mina pada sore hari terakhir dari hari
tasy'riq, mereka boleh juga meninggalkan Mina pada sore hari kedua.
[130]
Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman
orang-orang mukmin dan selalu Mengadakan pengacauan.
[131]
Naungan awan bersama Malaikat biasanya mendatangkan hujan yang artinya rahmat,
tetapi rahmat yang diharap-harapkan itu tidaklah datang melainkan azab
Allah-lah yang datang.
[132]
Yaitu tanda-tanda kebenaran yang dibawa nabi-nabi mereka, yang menunjukkan
kepada keesaan Allah, dan kebenaran nabi-nabi itu selalu mereka tolak.
[133]
Yang dimaksud dengan nikmat Allah di sini ialah perintah-perintah dan
ajaran-ajaran Allah.
[134]
Jika kita ikuti Pendapat Ar Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut:
Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah
berarti) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan
(menghalangi manusia dari) Masjidilharam. tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam
(Mekah) lebih besar lagi (dosanya) di sisi Allah." Pendapat Ar Razy ini
mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa mengusir Nabi dan sahabat-sahabatnya
dari Masjidilharam sama dengan menumpas agama Islam.
[135]
Fitnah di sini berarti penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk
menindas Islam dan muslimin.
[136]
Segala minuman yang memabukkan.
221.
dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
Dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin
lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran.
222.
mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah
suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari
wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka
suci[138]. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
223.
isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka
datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan
kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira
orang-orang yang beriman.
224.
Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk
berbuat kebajikan, bertakwa dan Mengadakan ishlah di antara manusia[139]. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
225.
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja
(untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyantun[140].
226.
kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya[141] diberi tangguh empat bulan
(lamanya). kemudian jika mereka kembali (kepada isterinya), Maka Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
227.
dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak, Maka Sesungguhnya Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
228.
wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali
quru'[142]. tidak boleh mereka Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam
rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya
berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki
ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut
cara yang ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan
daripada isterinya[143]. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
229.
Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara
yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu
mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali
kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. jika
kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum
Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh
isteri untuk menebus dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah
kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah
orang-orang yang zalim.
230.
kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka perempuan
itu tidak lagi halal baginya hingga Dia kawin dengan suami yang lain. kemudian
jika suami yang lain itu menceraikannya, Maka tidak ada dosa bagi keduanya
(bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat
akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah,
diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui.
231.
apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya,
Maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan
cara yang ma'ruf (pula). janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi
kemudharatan, karena dengan demikian kamu Menganiaya mereka[145]. Barangsiapa
berbuat demikian, Maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.
janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah
padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu Yaitu Al kitab dan Al
Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang
diturunkan-Nya itu. dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya
Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
232.
apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Maka janganlah
kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya[146],
apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf.
Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada
Allah dan hari kemudian. itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
233.
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan
pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban
demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu
ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
234.
orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri
(hendaklah Para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan
sepuluh hari. kemudian apabila telah habis 'iddahnya, Maka tiada dosa bagimu
(para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka[147] menurut yang
patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
235.
dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu[148] dengan
sindiran[149] atau kamu Menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam
hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu
janganlah kamu Mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali
sekedar mengucapkan (kepada mereka) Perkataan yang ma'ruf[150]. dan janganlah
kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan
ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah
kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
236.
tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan
isteri-isteri kamu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan
maharnya. dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka.
orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut
kemampuannya (pula), Yaitu pemberian menurut yang patut. yang demikian itu
merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan.
237.
jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka,
Padahal Sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, Maka bayarlah seperdua
dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu
mema'afkan atau dima'afkan oleh orang yang memegang ikatan nikah[151], dan
pema'afan kamu itu lebih dekat kepada takwa. dan janganlah kamu melupakan
keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha melihat segala apa yang kamu
kerjakan.
238.
peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa[152]. Berdirilah
untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
239.
jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah sambil berjalan atau
berkendaraan. kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah
(shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.
240.
dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan
isteri, hendaklah Berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah
hingga setahun lamanya dan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). akan tetapi
jika mereka pindah (sendiri), Maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari
yang meninggal) membiarkan mereka berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[137]
Maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh.
[138]
Ialah sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar.
[139]
Maksudnya: melarang bersumpah dengan mempergunakan nama Allah untuk tidak
mengerjakan yang baik, seperti: demi Allah, saya tidak akan membantu anak
yatim. tetapi apabila sumpah itu telah terucapkan, haruslah dilanggar dengan
membayar kafarat.
[140]
Halim berarti penyantun, tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa.
[141]
Meng-ilaa' isteri Maksudnya: bersumpah tidak akan mencampuri isteri. dengan
sumpah ini seorang wanita menderita, karena tidak disetubuhi dan tidak pula
diceraikan. dengan turunnya ayat ini, Maka suami setelah 4 bulan harus memilih
antara kembali menyetubuhi isterinya lagi dengan membayar kafarat sumpah atau
menceraikan.
[142]
Quru' dapat diartikan suci atau haidh.
[143]
Hal ini disebabkan karena suami bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
Kesejahteraan rumah tangga (Lihat surat An Nisaa' ayat 34).
[144]
Ayat Inilah yang menjadi dasar hukum khulu' dan penerimaan 'iwadh. Kulu' Yaitu
permintaan cerai kepada suami dengan pembayaran yang disebut 'iwadh.
[145]
Umpamanya: memaksa mereka minta cerai dengan cara khulu' atau membiarkan mereka
hidup terkatung-katung.
[146]
Kawin lagi dengan bekas suami atau dengan laki-laki yang lain.
[147]
Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.
[148]
Yang suaminya telah meninggal dan masih dalam 'iddah.
[149]
Wanita yang boleh dipinang secara sindiran ialah wanita yang dalam 'iddah
karena meninggal suaminya, atau karena Talak bain, sedang wanita yang dalam
'iddah Talak raji'i tidak boleh dipinang walaupun dengan sindiran.
[150]
Perkataan sindiran yang baik.
[151]
Ialah suami atau wali. kalau Wali mema'afkan, Maka suami dibebaskan dari
membayar mahar yang seperdua, sedang kalau suami yang mema'afkan, Maka Dia
membayar seluruh mahar.
[152]
Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada
yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar.
menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu
dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
241.
kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya)
mut'ah[153] menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang
bertakwa.
242.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya
kamu memahaminya.
243.
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman
mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; Maka Allah
berfirman kepada mereka: "Matilah kamu"[154], kemudian Allah
menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia
tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
244.
dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah Sesungguhnya
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
245.
siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
246.
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa,
Yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk
Kami seorang raja supaya Kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan
Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti
diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". mereka menjawab:
"Mengapa Kami tidak mau berperang di jalan Allah, Padahal Sesungguhnya
Kami telah diusir dari anak-anak kami?"[155]. Maka tatkala perang itu
diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara
mereka. dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang zalim.
247.
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah
Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang
diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata:
"Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang
Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.
248.
dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan
menjadi Raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat
ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan
keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
249.
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya
Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum
airnya; bukanlah ia pengikutku. dan Barangsiapa tiada meminumnya, kecuali
menceduk seceduk tangan, Maka Dia adalah pengikutku." kemudian mereka
meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan
orang-orang yang beriman bersama Dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang
yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan Kami pada hari ini untuk
melawan Jalut dan tentaranya." orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta
orang-orang yang sabar."
250.
tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan
tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami,
dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang
kafir."
251.
mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam
peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud)
pemerintahan dan hikmah[157] (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan
kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. seandainya Allah tidak menolak (keganasan)
sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini.
tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
252.
itu adalah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan
Sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.
253.
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain.
di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan
sebagiannya Allah meninggikannya[158] beberapa derajat. dan Kami berikan kepada
Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat Dia dengan Ruhul
Qudus[159]. dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan
orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka
beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, Maka ada di antara
mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. seandainya
Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. akan tetapi Allah berbuat
apa yang dikehendaki-Nya.
254.
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari
rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu
tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. dan orang-orang
kafir Itulah orang-orang yang zalim.
255.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at
di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi.
dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha besar.
256.
tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
257.
Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.
258.
Apakah kamu tidak memperhatikan orang[163] yang mendebat Ibrahim tentang
Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan
(kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan
dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan
mematikan".[164]Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan
matahari dari timur, Maka terbitkanlah Dia dari barat," lalu terdiamlah
orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim.
259.
atau Apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang
(temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan
orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
"Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya
tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman:
"Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah
kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada
keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu
tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai
itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan
daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan
yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu."
260.
dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman:
"Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah
meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah
berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu
cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah
mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
261.
perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
262.
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak
mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan
dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi
Tuhan mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.
263.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf[167] lebih baik dari sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha
Kaya lagi Maha Penyantun.
264.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin
yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari
apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir[168].
265.
dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang
terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu
menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka
hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.
266.
Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan
anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Dia mempunyai dalam kebun itu
segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang Dia
mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras
yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya[169].
267.
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
268.
syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya
dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
269.
Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As
Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya
orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
270.
apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan[171], Maka
Sesungguhnya Allah mengetahuinya. orang-orang yang berbuat zalim tidak ada
seorang penolongpun baginya.
271.
jika kamu Menampakkan sedekah(mu)[172], Maka itu adalah baik sekali. dan jika
kamu menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka
Menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
272.
bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah
yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu
akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan).
273.
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka
mereka orang Kaya karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka
dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara
mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah),
Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
274.
orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara
tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
275.
orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
276.
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah[177]. dan Allah tidak menyukai
Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa[178].
277.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
278.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
279.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya.
280.
dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh
sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu,
lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
[153]
Mut'ah (pemberian) ialah sesuatu yang diberikan oleh suami kepada isteri yang
diceraikannya sebagai penghibur, selain nafkah sesuai dengan kemampuannya.
[154]
Sebahagian ahli tafsir (seperti Al-Thabari dan Ibnu Katsir) mengartikan mati di
sini dengan mati yang sebenarnya; sedangkan sebahagian ahli tafsir yang lain
mengartikannya dengan mati semangat.
[155]
Maksudnya: mereka diusir dan anak-anak mereka ditawan.
[156]
Tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat yang membawa ketenangan bagi mereka.
[157]
Yang dimaksud di sini ialah kenabian dan kitab Zabur.
[158]
Yakni Nabi Muhammad s.a.w.
[159]
Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, Yaitu
dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk mukjizat
Isa a.s. menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibril.
[160]
Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain
atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima
di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
[161]
Kursi dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan
ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.
[162]
Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
[163]
Yaitu Namrudz dari Babilonia.
[164]
Maksudnya raja Namrudz dengan menghidupkan ialah membiarkan hidup, dan yang
dimaksudnya dengan mematikan ialah membunuh. Perkataan itu untuk mengejek Nabi
Ibrahim a.s.
[165]
Pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan Ibnu Katsir, sedang menurut Abu
Muslim Al Ashfahani pengertian ayat diatas bahwa Allah memberi penjelasan
kepada Nabi Ibrahim a.s. tentang cara Dia menghidupkan orang-orang yang mati.
Disuruh-Nya Nabi Ibrahim a.s. mengambil empat ekor burung lalu memeliharanya
dan menjinakkannya hingga burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil.
Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan di atas tiap-tiap
bukit seekor, lalu burung-burung itu dipanggil dengan satu tepukan/seruan,
niscaya burung-burung itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya
terpisah-pisah dan berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang
yang mati yang tersebar di mana-mana, dengan satu kalimat cipta hiduplah kamu
semua pastilah mereka itu hidup kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr
(bentuk kata perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita)
sebagai cara penjelasan. Pendapat beliau ini dianut pula oleh Ar Razy dan
Rasyid Ridha.
[166]
Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan
jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan
lain-lain.
[167]
Perkataan yang baik Maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud
pemberian ma'af ialah mema'afkan tingkah laku yang kurang sopan dari si
penerima.
[168]
Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak
pula mendapat pahala di akhirat.
[169]
Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya karena riya,
membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati
orang.
[170]
Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
[171]
Nazar Yaitu janji untuk melakukan sesuatu kebaktian terhadap Allah s.w.t. untuk
mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat ataupun tidak.
[172]
Menampakkan sedekah dengan tujuan supaya dicontoh orang lain.
[173]
Menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena Menampakkan
itu dapat menimbulkan riya pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati
orang yang diberi.
[174]
Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih
yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu
barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang
yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi
dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang
berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
[175]
Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti orang
kemasukan syaitan.
[176]
Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak
dikembalikan.
[177]
Yang dimaksud dengan memusnahkan Riba ialah memusnahkan harta itu atau
meniadakan berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah
memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan
berkahnya.
[178]
Maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan Riba dan tetap melakukannya.
281.
dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu
kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi Balasan
yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun
tidak dianiaya (dirugikan).
282.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah
ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan
ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang
lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu).
jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang
perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang
seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik
kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih
adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah
itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika
kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan
pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui
segala sesuatu.
283.
jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu
tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu
(para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya,
Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
284.
kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan
jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya
Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya;
dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
285.
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan
Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali."
286.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami
apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum
yang kafir."
[179]
Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan
sebagainya.
[180]
Barang tanggungan (borg) itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya
mempercayai.
No comments:
Post a Comment