PLAY MUSIC YOUR LIKE

Burung terbang

Tuesday, June 24, 2014

CONTOH LAPORAN PKP IPS TERLENGKAP




BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Berdasarkan hasil penelitian, pelajaran IPS masih banyak di jumpai adanya prestasi belajar siswa belum sesuai dengan yang di harapkan yaitu mencapai hasil yang maksimal karena guru hanya menggunakan metode yang biasa-biasa saja sehingga siswa merasa bosan sehinga peran guru lebih dominan dan siswa kurang aktif. Maka harus ada perubahan. Contohnya dengan pembelajaran aktif artinya siswa dalam pelajaran IPS dalam materi peta dan globe siswa disuruh menggambar peta sendiri dan langsung megamati globe sehingga anak bisa membayangkan bentuk-bentuk yang sebenarnya sehingga bisa diterapkan dikelas V SDN 1 Ngadirojo dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas perlu adanya keaktifan siswa untuk bisa mencapai tujuan yang di inginkan untuk itu harus aoa cara untuk mengatasi masalah yang ada di kelas V SDN 1 Ngadirojo Mata pelajaran IPS materi peta dan globe sehingga hasilnya lebih baik dari sebelumnya, dan pelajaran IPS  akan menjadi pelajaran yang sangat menyenangkan serta mengasikan bagi siswa karenana dengan membuat peta dan mengamati globe sendiri akan merasa bangga dan puas dan malah menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mengasyikan.

1.          Identifikasi Masalah

Pada pelajaran IPS dalam ulangan ditemukan banyak sekali soal mengenai letak wilayah yang di tunjukan dengan peta banyak sekali yang salah dan masih banyak juga siswa yang hasil ulangannya belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan hasil kurang. Hanya sedikit siswa yang bisa menjawab pertanyaan mengenai batas wilayah di peta dan globe. . Ini berarti dari hal tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran IPS mengenai peta dan globe belum sesuai dengan yang diiginkan.Berdasarkan hal tersebut peneliti mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh siswa. Dari beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
a.       Hanya sebagian siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru
b.      Tingkat pemahan siswa terhadap penjelasan tentang peta dan globe  guru kurang
c.       Prestasi hasil belajar kurang
d.      Siswa kurang aktif cenderung bingung karena tidak bisa melihat gambar peta dan globe sendiri
2.          Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dianalisis yang menjadi akar dari permasalahan yaitu siswa kurang aktif, hal ini terjadi karena siswa cenderung bingung dengan media yang digunakan guru dalam mengajar.Biasanya guru hanya menunjukan batas wilayah di peta yang ada di buku saja sehingga siswa belum mengerti benar maka dari itu kita harus bisa merubah media pembelajaran agar siswa mampu menerima materi pembelajaran yang kita ajarkan.Mungkin dengan media gambar peta dan globe  pembelajaran bisa aktif dan menyenangkan.
A.        Rumusan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang, akhirnya dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui media gambar peta dan globe pada mata pelajaran IPS kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo?
B.         Tujuan 
Berdasarkan pada rumusan tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :
Mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui media gambar peta dan globe pada mata pelajaran IPS kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo
C.        Manfaat
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.          Bagi Guru
a.       Membantu guru memperbaiki pembelajaran
b.      Membantu guru dalam mengembangkan profesionalismenya
c.       Meningkatkan rasa percaya diri
d.      Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki ke arah yang lebih baik




BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran terdirl dari dua kata, yaitu media dan pembelajaran. Sebelum membahas secara mendalam tentang media pembelajaran, maka penulis akan memperjelas arti media dan pembelajaran. Media merupakan alat bantu untuk mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran adalah usaha yang dilakuk-an dalam rangka member] kemudahan bags siswa dalam, proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam usaha memperjelas pengertian media pembelajaran, penulis menggambarkan dari berbagai pendapat  yaitu:
  1. Robert M. Gagne dalam bukunya The Condition of Teaching (1970) media
pembelajaran untuk menunjukkan laporan belajar yang dapat merangsang siswa sehingga terjadi proses belajar, im berarti guru, obyek, macam-macam alat (buku-televisi).
2.Menurut Drs. H.M. Anshan, media pembelajaran adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu guru maupun siswa dalam, upaya mencapai tujuan.
Berdasarkan pendapat para All pendidikan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran

yang diperlunakan guru dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.

B. Penanaman Konsep Peta di SD
Pada penanaman konsep tentang peta, siswa menggunakan konsep yang sudah dimiliki yaitu tentang mata angin, karena dalam menggambarkan peta batas wilayah, siswa harus mengetahui di arah sebelah mana letak batas wilayah indonesia.
Pada tahap awal penanaman konsep peta di kelas V dapat dilakukan yaitu melalui tahapan:
1.        Guru menggunakan contoh dengan alai peraga berupa gambar peta
2.        Guru memberi contoh, gambar peta
3.        Guru menugaskan siswa menggambar peta wilayah Penanaman Konsep Peta dikelas tinggi dapat dilakukan dengan:
a.      Guru menyiapkan gambar peta yang sudah dipetak-petak.
b.      penggunaan Globe
Oleh karena globe itu bentuknya terlampau kecil, maka ia tidak dapat memberikan keterangan secara terperinci tentang keadaan bumi ini. Karena itu pula kita dapat sekaligus melihat seluruh dunia melalui globe ini. Kelemahan ini dapat diatasi oleh penggunaan peta. Oleh sebab itu kedua jenis alas ini perlu diterapkan.

C. Metodologi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Metodologi pembelajaran bermacam ragam. Metode apa yang dipilih guru tergantung pada pengalaman dan keahliannya, serta tujuan yang hendak dicapainya apakah pengertian, keterampilan, atau nilai dan sikap. Jadi guru yang baik adalah guru yang; sanggup memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan murid, tujuan dan bahan pelajaran, Beserta kepribadiannya sendiri.Guru akan senantiasa menilai dirinya berdasarkan hasil yang dicapaioleh murid-murid dan akan selalu berusaha memperbaiki dirinya dalammenggunakan metode mengajar tertentu. la juga harus bersedia mencoba teknik-teknik baru dengan kesadaran bahwa tidak ada satu metode tertentu.
Selanjutnya, metode apapun yang digunakan tiap pelajaran harus dipersiapkan dan direncanakan. Ada rencana jangka panjang, jangka pendek,dan untuk satu hari. Dalam perencanaan pelajaran ada guru yang sejauh mungkin mengikutsertakan murid, tetapi sebelum murid diikutsertakan, guru
lebih dahulu mengadakan rencana sendiri, sehingga diskusi dengan murid tujuan dapat terjamin, dan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

Mengajar baik berarti mengaktifkan murid dengan berbagai kegiatan ini telah diuraikan dalam bab yang lalu. Juga kegiatan-kegiatan harus anakan lebih dahulu. Menurut pendapat ahli-ahli pendidikan modern, cara mengajar yang membuka kemungkinan yang paling luasuntuk melaksanakan aneka ragam pengajaran serta kegiatan pads pihak murid adalah pengajaran unit (unit khususnya untuk sekolah dasar).

D. Kelemahan Media Gambar Peta dan Globe
Kelemahan media gambar peta dapat dijabarkan sebagai berikut : Banyak memakan waktu karena manggabar itu perlu waktu yang agak lama Sulit memberikan tugas rumah karena menggambar peta perlu menggunakan skala yang tepat Tugas menggambar biasanya agak sulit sehingga peserta didik tidak mau mengerjakan tugas di rumah Tugas peta yang agak rumit membuat beban dan keluhan peserta didik menggambar biasanya dikerjakan oleh orang tua
Langkah-langkah penggunaan media gambar dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.           Guru menggambar peta Jawa Timur beserta batas wilayahnya
b.          Guru meminta suatu respon  dari siswa untuk menunjukan batas wilayah Provinsi Jawa Timur dan selanjutnya para siswa menggambar peta Provinsi Jawa Timur di buku masing-masing
c.           Guru juga menunjukan letak Provinsi Jawa Timur pada globe
d.          Guru mengawasi dan membimbing siswa
Keempat kegiatan yang dikemukakan di atas merupakan mata rantai yang  tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Empat kegiatan tersebut juga prosedur pemakaian media pembelajaran pada saat dilaksanakan di kelas.
Langkah-langkah umum yang dapat diikuti dalam penggunaan media pembelajaran peta dan globe  adalah sebagai berikut :
1.          Persiapan pemakaian media gambar  peta dan globe, antara lainmencakup :
a.       Membuat rancangan gambar peta yang mudah di pahami oleh siswa
b.      Menyebutkan macam-macam batas wilayah,contohnya sungai,laut,selat dan lain sebagainya
c.       Membuat gambar peta buta jika perlu, dan
d.  Menyediakan sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk menyediakan tugas
1.          Pelaksanaan pemakaian media gambar peta dan globe, mencakup : 
a.       Menjelaskan tujuan dan manfaat tugas yang diberikan kepada siswa 
b.      Memberikan penjelasan tentang tugas (terutama mengenai kesulitan yang mungkin dihadapi dan alternatif pemecahannya) 
c.       Membantu membuatkan peta buta(jika di butuhkan)

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.        Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SDN I Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo, yang terletak di sebelah timur kota ponorogo Dan lingkungan sekitar sekolah adalah berupa pemukiman penduduk.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo semester II tahun ajaran 2009/ 2010
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo dengan jadwal sebagai berikut :
1.          Siklus I tanggal 23 Maret 2010
2.          Siklus II tanggal 30 Maret 2010
B.         Prosedur Penelitian
1.          Siklus pertama
a.       Perencanaan
Pada tahap perecanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar siswa sebelum perbaikan, mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil tersebut, penuh dibantu teman sejawat melakukan hal-hal sebagai berikut :
 
(1)       Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I (terlampir).
(2)       Menyiapkan alat dan sumber belajar.
(3)       Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman sejawat gunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu lembar evaluasi akhir.
a.       Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan oleh penulis dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang sudah disusun. Dimulai dari kegiatan awal, inti pelaksanaan dan kegiatan akhir dilanjutkan dengan evaluasi pembelajaran.
b.      Pengumpulan Data
Data dikumpulkan oleh penulis dibantu teman sejawat selama pelaksanaan siklus I data hasil evaluasi dikumpulkan dengan menggunakan tes akhir.
c.       Refleksi
Refleksi dilakukan oleh penulis dibantu teman sejawat pada setiap pertemuan / siklus perbaikan pembelajaran. Refleksi difokuskan pada keberhasilan, kendala dan dapat menggunakan media gambar peta dan globe  terhadap proses dan hasil perbaikan pembelajaran.

1.          Siklus kedua
a.       Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar siswa sebelum perbaikan, mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah.
Dari hasil tersebut, selanjutnya si penulis dibantu teman sejawat melakukan hal-hal seperti berikut :
(1)  Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (terlampir) yang difokuskan pada penggunaan media gambar peta dan globe
(2)       Menyiapkan alat dan sumber belajar.
(3)    Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman sejawat gunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Alat pengumpulan data yang direncanakan adalah : (1) melihat hasil gambaran peta peserta didik, (2) lember penilaian kerja siswa atau LKS, dan (3) lembar evaluasi.
b.      Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan oleh penulis dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang sudah disusun.Perbaikan pembelajaran siklus II ilaksanakan dengan langkah-langkah berikut :
 
(1)       Kegiatan awal.
(2)       Siswa diminta menyebutkan macam-macam jenis batas wilayah
(3)       Siswa di dampingi guru mengambar peta dan juga mengamati globe
(4)       Setiap siswa menunjukan hasil gambaran peta pada gurunya.
(5)       Penilaian di lakukan langsung di kelas oleh guru.
b.      Pengumpulan Data
Data dikumpulkan oleh penulis dibantu teman sejawat selama pelaksanaan siklus II mencakup : (1) Data proses penilaian guru mengenai gambar peta yang di buat siswa serta dikumpulkan digunakan untuk pengamatan, (2) Data dari hasil penilain guru digunakan untuk evaluasi, (3) Tingkat penguasaan siswa terhadap materi dengan menggunakan tes akhir.
c.       Refleksi
Refleksi dilakukan oleh penulis dibantu teman sejawat untuk menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengamatan baik tentang aktivitas peneliti maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil refleksi ini kemudian untuk dijadikan bahan kajian untuk melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada tindakan selanjutnya.



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.        Hasil Penelitian
1.          Hasil Penelitian Siklus I
Dalam proses pembelajaran siklus I pembelajaran kurang maksimal dan belum mencapai kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran yang diharapkan. Kekurangan keberhasilan perbaikan tersebut tegambar dari : (1) Pemahaman letak wilayah pada gambar peta dan globe (2) Hasil penilaian akhir.
Dari pengamatan terhadap proses penilaian di kelas diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Pengamatan Peta dan Globe pada Siklus I

NO
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Ketelitian
Pengetahuan letak wilayahi
Hasil gambaran
1
WILIS
kurang
cukup
kurang
2
UNTUNG BUDI SETIYO AGUNG
kurang
cukup
kurang
3
RULI OKTALINA
kurang
kurang
kurang
4
RENI MARLIANA
cukup
cukup
cukup
5
SAMSURI ARIP MUSTOPA
cukup
kurang
kurang
6
ADHI RAHMAT PRATAMA
kurang
cukup
cukup
7
FITRI NUR INDAH SARI
kurang
kurang
cukup
8
KHOIRUL NUR ROHMAD Z.
cukup
cukup
cukup
9
LAZIMUL ARIFIN
kurang
kurang
cukup
10
MARYANTI
cukup
cukup
cukup
11
NABILA MAULANA IZATI
kurang
cukup
kurang
12
NIKO DWI ABADI
cukup
kurang
cukup
13
NUR AHMAD KHOIRUL M.
kurang
kurang
kurang
14
ROHMAD ALIF SYAHFIAR
kurang
cukup
kurang


5 (36%)
7(50%)
7(50%)

Keterangan    :  kriteria keberhasilan proses pembelajaran peta dan globe adalah 75% siswa menunjukkan ketelitian dalam mengamati, penguasaan materi peta dan globe serta kemampuan merespon / menanggapi / menjawab pertanyaan.

Hasil pengamatan di atas menggambarkan bahwa tingkat ketelitian siswa, penguasaan materi peta dan globe dan menjawab pertanyaan dalm proses pembelajaran kelas masih jauh dari kriteria yang diharapkan (75%). Dari ketiga aspek yangdiamati, keaktifan siswa dalam diskusi hanya 36%, keberanian menjawab pertanyaan dalam proses pembelajarn peta dan globe aspek tertinggi hanya (30%). Hal ini berkaitan erat dengan penguasaan siswa terhadap materi juga masih rendah (30%).
Selanjutya dari penilaian terhadap hasil penyelesaian tugas diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Tes Akhir Siklus I
NO
Nama Siswa
Skor Nilai Per Butir Soal
Jumlah
1
2
3
4
5
1.
WILIS
15
5
5
15
15
55
2.
UNTUNG BUDI SETIYO AGUNG
15
15
5
15
10
60
3.
RULI OKTALINA
10
10
10
15
15
60
4.
RENI MARLIANA
15
10
20
5
15
65
5.
SAMSURI ARIP MUSTOPA
10
15
5
10
10
50
6.
ADHI RAHMAT PRATAMA
5
20
15
15
20
75
7.
FITRI NUR INDAH SARI
10
15
15
5
15
60
8.
KHOIRUL NUR ROHMAD Z.
15
5
10
15
15
60
9.
LAZIMUL ARIFIN
5
10
15
20
5
55
10.
MARYANTI
20
5
15
15
15
70
11.
NABILA MAULANA IZATI
15
15
20
20
5
75
12.
NIKO DWI ABADI
5
20
10
15
15
65
13.
NUR AHMAD KHOIRUL M.
15
5
10
10
10
50
14.
ROHMAD ALIF SYAHFIAR
5
10
10
15
10
50
JUMLAH

850
RATA-RATA
60,71
SKM                                   : 6,5
Jumlah siswa tuntas            : 5
Rata-rata kelas                    : 850/14 = 60,71
Prosentase ketuntasan         : 35,71%

Nilai tes akhir pada tabel di atas menggambarkan bahwa hasil siklus I masih belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan. Dari 14 siwa baru 5 siswa atau 35,71% yang mencapai prosentase dan batas minimal ketuntasan.
Dari hasil analisis dan refleksi penulis dan teman sejawat terhadap proses dan siklus I, berhasil diidentifikasi sejumlah faktor masih menjadi penyebab belum tercapainya kriteria ketuntasan yang  diharapkan.
 
Faktor-faktor tersebut adalah :
a.        Tidak ada penjelasan dari guru tentang tugas. Menggambar peta
b.          Guru tidak membimbing siswa ketika pembelajaran peta dan globe 
c.           Guru kurang memberi kesempatan siswa untuk berkreasi tentang mrngambar peta
Ketiga faktor yang menjadi kendala dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa hingga mencapai ketuntasan yang diharapkan, penulis dan teman sejawat memandang perlu dilakukan perubahan dan perbaikan pada siklus II yaitu : Memberi penjelasan sebelum menggambar mengenai ukuran gambar peta dengan skal dan membimbing siswa dalam mengerjakan LKS serta mengadakan tanya jawab untuk memeriksa pemahaman siswa.

1.          Hasil Penelitian Siklus II
Setelah dilakukan perubahan dan perbaikan terhadap kedua aspek yang sudah penulis kemukakan di atas, proses pembelajaran siklus kedua sudah mengalami peningkatan dibanding siklus I dan secara keseluruhan sudah mencapai target minimal ketuntasan belajar yang diharapkan.
Terjadinya peningkatan dan pencapaian target minimal ketuntasan belajar yang diharapkan tergambar dari : (1) Pengamatan proses pembelajaran peta dan globe (2) Hasil penilaian akhir.
Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran kelas pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3
Hasil Pengamatan Peta dan Globe pada Siklus II

NO
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Ketelitian
Pengetahuan letak wilayahi
Hasil gambaran
1
WILIS
cukup
kurang
cukup
2
UNTUNG BUDI SETIYO AGUNG
cukup
cukup
kurang
3
RULI OKTALINA
kurang
cukup
kurang
4
RENI MARLIANA
cukup
cukup
cukup
5
SAMSURI ARIP MUSTOPA
cukup
cukup
cukup
6
ADHI RAHMAT PRATAMA
cukup
cukup
cukup
7
FITRI NUR INDAH SARI
cukup
cukup
cukup
8
KHOIRUL NUR ROHMAD Z.
cukup
cukup
cukup
9
LAZIMUL ARIFIN
cukup
kurang
cukup
10
MARYANTI
cukup
cukup
cukup
11
NABILA MAULANA IZATI
cukup
 cukup
cukup
12
NIKO DWI ABADI
cukup
cukup
cukup
13
NUR AHMAD KHOIRUL M.
kurang
cukup
cukup
14
ROHMAD ALIF SYAHFIAR
kurang
cukup
kurang


12 (86%)
11(79%)
11(79%)
Keterangan    :  kriteria keberhasilan proses pembelajaran peta dan globe adalah 75% siswa menunjukkan ketelitian dalam mengamati, penguasaan materi peta dan globe serta kemampuan merespon / menanggapi / menjawab pertanyaan.

Hasil pengamatan proses pembelajaran dikelas siklus II di atas menggambarkan bahwa tingkat keaktifan, penguasaan materi peta dan globe serta menjawab pertanyaan dalam proses pembelajaran di kelas banyak terjadi peningkatan.
Prosentase keaktifan siswa meningkat dari 36% menjadi 86%, prosentase penguasaan materi dan menjawab pertanyaan / tanggapan dari teman juga meningkat dari 50% menjadi 79%. Suatu peningkatan prosentase yang bagi penulis dan teman sejawat yang cukup mengagetkan tetapi menggembirakan.
Sementara dari tes akhir siklus II juga menunjukkan perolehan hasil yang menggembirakan dan mencapai target yang diharapkan (93% siswa mencapai nilai minimal 70).
Tabel 4
Hasil Tes Akhir Siklus II
NO
Nama Siswa
Skor Nilai Per Butir Soal
Jumlah
1
2
3
4
5
1.
WILIS
20
10
5
15
15
65
2.
UNTUNG BUDI SETIYO AGUNG
15
15
10
15
15
70
3.
RULI OKTALINA
10
15
15
15
15
70
4.
RENI MARLIANA
20
15
20
10
20
85
5.
SAMSURI ARIP MUSTOPA
15
20
10
20
15
80
6.
ADHI RAHMAT PRATAMA
10
20
15
15
20
80
7.
FITRI NUR INDAH SARI
15
15
15
15
15
75
8.
KHOIRUL NUR ROHMAD Z.
20
10
15
20
20
85
9.
LAZIMUL ARIFIN
10
15
20
20
15
80
10.
MARYANTI
20
10
20
15
15
80
11.
NABILA MAULANA IZATI
20
20
20
20
10
90
12.
NIKO DWI ABADI
15
20
15
10
15
75
13.
NUR AHMAD KHOIRUL M.
20
10
15
20
15
80
14.
ROHMAD ALIF SYAHFIAR
10
15
15
20
10
70
JUMLAH

1085
RATA-RATA
77,5

SKM                                     : 6,5
Jumlah siswa tuntas              : 14
Rata-rata kelas                      : 1085/14 = 77,50
Prosentase ketuntasan           : 100%
Nilai akhir pada tabel di atas menggambarkan bahwa perbaikan siklus II memperlihatkan pencapaian hasil yang sangat menggembirakan, bukan saja karena perolehan nilai siswa secara individual mengalami banyak peningkatan, juga prosentase ketuntasan siswa pun banyak peningkatannya, serta kriteria ketuntasan belajar yang diharapkan bisa tercapai. Dari 14 siswa hanya satu siswa (7%) yang mendapat nilai pada batas minimal SKM dan 13 siswa (93%) mendapat nilai di atas SKM, ini berarti ketuntasan mencapai 100%.



BAB V
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Dari hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Penggunaan media gambar peta dan globe mampu meningkatkan siswa belajar lebih aktif
2.      Penggunaan media gambar peta dan globe sangat membantu guru dalam menyampeikan suatu materi pembelajaran di kelas?
B.     SARAN
Berdasarkan hasil simpulan di atas, maka ada hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :
1.      Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang efektif dan efisien dalam setiap proses belajar mengajar.
2.      Guru dalam memanfaatkan media gambar yang mudah dipahami siswa
3.      Bagi penulis lain yang berminat menggunakan media ini dapat dikembangkan lebih lanjut pada mata pelajaran yang lain.
 

DAFTAR PUSTAKA

Sutejo. 2009. Cara Mudah Menulis PTK. Pustaka Felicha
S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.
Tim FKIP. 2009. Penetapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.
M. Toho Anggoro. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka
I.G.A.K Wardani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.



No comments:

Post a Comment